Dinkes Evaluasi Cakupan Imunisasi Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Balita di Kota Banda Aceh

Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang sudah sangat lama berjalan, dan dilakukan di seluruh dunia. Manfaat imunisasi tidak hanya dirasakan dalam kelangsungan hidup dan perkembangan anak saja dengan melindungi anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I), namun secara tidak lansung merupakan pintu masuk dalam memberikan paket layanan kesehatan anak lainnya serta memperkuat layanan kesehatan primer yang merupakan tanggung jawab bersama, terutama meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan balita di Kota Banda Aceh

Di Indonesia, pemberian imunisasi rutin dilakukan bersama intervensi kesehatan anak balita lainnya, umumnya diberikan melalui sistem pelayanan kesehatan berbasis masyarakat seperti Posyandu secara rutin. Kader posyandu memegang peranan penting dalam memastikan anak di wilayah kerjanya mendapatkan imunisasi, dan seorang kader harus mengetahui sasaran imunisasi di desa. Karena dalam pelaksanaannya koordinator imuniasi dan petugas surveilans seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

Oleh karena itu peran Puskesmas dan Rumah Sakit menjadi hal utama didalam memberikan pelayanan kesehatan balita di Kota Banda Aceh, dimana hal tersebut merupakan tempat pelayanan kesehatan dasar bagi balita, baik kuratif maupun preventif.

Dimasa pandemi covid seperti sekarang ini pelayanan imunisasi menurun drastis dikarenakan banyak isue negatif yang membuat masyarakat enggan untuk mengimunisasi anaknya, hal ini sangat disayangkan dimana para balita harusnya mendapatkan imunisasi lengkap sampai lanjutan. Untuk cakupan imunisasi di Kota Banda Aceh saat ini sampai bulan Oktober sangat jauh dari harapan, angka IDL (Imunisasi dasar lengkap) hanya 33%, dan desa yang mencapai UCI (universal child immunization) hanya 3 desa yaitu desa Jeulingke, Seutui dan Ulee Lheue.

Untuk mediskusikan capaian tersebut Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melakukan evaluasi yang diselenggarakan pada Sabtu (29/11) dan dibuka langsung oleh Kadinkes Lukman, SKM., M.Kes., turut hadir Sekdis Darwis, SKM., M.Kes, Kabid P2P Desvita SKM., M.Kes, para koordinator imunisasi dan petugas surveilans dari Puskesmas di Kota Banda Aceh, RSUDZA, RSIA, RSUD Meuraxa, dan Dinas Kesehatan.

Kadinkes Lukman dalam pembukaannya menyampaikan harapan dari walikota Banda Aceh Aminullah Usman.

“Tenaga surveilans sebagai garda terdepan dalam penanganan covid harus tetap semangat dan pantang menyerah dalam berkerja agar nantinya Banda Aceh bisa masuk ke dalam zona kuning”, ujarnya.

Sampai tanggal 29 November 2020 total kasus terkonfirmasi covid di Kota Banda Aceh mencapai 2135, dengan total kesembuhan 1977 kasus, dalam perawatan 80, dan kasus meninggal dunia 78.