Banda Aceh – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh melalui Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) menggelar pertemuan desiminasi hasil pengkajian kematian dan pemantauan Audit Maternal Perinatal – Surveilans Respon (AMP-SR) pada Senin (20/5/2024). Kegiatan yang disupport oleh UNICEF ini berlangsung di Aula Ibnu Sina, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
Adapun tujuan digelarnya pertemuan ini adalah untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi, dengan fokus pada penurunan angka kematian maternal dan perinatal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan audit ini memungkinkan pihaknya mendapatkan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi oleh ibu dan anak. Dengan data yang akurat, kami bisa mengembangkan intervensi yang tepat guna mengurangi risiko kematian. Melalui AMP-SR, kasus-kasus kematian dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi kelemahan dalam pelayanan kesehatan dan memberikan rekomendasi strategis untuk perbaikan. Program ini merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak,” ujar Lukman”.
Dalam kesempatan yang sama Lukman juga berharap dan menghimbau para peserta untuk memanfaatkan pengetahuan dan temuan dari kegiatan ini dalam praktek sehari-hari di puskesmas masing-masing. “Harapan saya adalah para tenaga kesehatan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, demi kesejahteraan ibu dan anak di Kota Banda Aceh,” tambahnya.
Pertemuan ini dihadiri oleh 33 tenaga kesehatan dari 11 puskesmas, yang terdiri dari Penanggung Jawab (PJ) Anak, Penanggung Jawab (PJ) Ibu, dan Penanggung Jawab (PJ) Desa. Para peserta merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah masing-masing.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah dr. Cut Nonda Maracillu, SPOG dan dr. Zaki Akbar, S.PA. Mereka memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya audit maternal perinatal serta strategi efektif untuk meningkatkan surveilans kesehatan ibu dan anak. Keduanya juga berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang dapat diadaptasi oleh para peserta dalam pelayanan kesehatan di daerah mereka.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan dapat memperkuat komitmen tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka kematian maternal dan perinatal di Kota Banda Aceh.