PJ Ketua TP-PKK Banda Aceh Pimpin Rapat Perdana Dengan Jajaran Dinkes Kota Banda Aceh

Banda Aceh – PJ Ketua Tim Penggerak PKK Banda Aceh, Yekki Yasmin, S.Si., M.Si, memimpin rapat perdana dengan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh bertempat di ruang rapat Pendopo Walikota Banda Aceh, Selasa (23/7). Adapun pertemuan ini difokuskan pada evaluasi kondisi terkini Posyandu, strategi untuk meningkatkan kunjungan ke posyandu, serta upaya untuk meningkatkan cakupan penimbangan balita dan pelaksanaan imunisasi serta pelayanan kesehatan dasar yang lainnya.

Turut hadir dalam rapat tersebut Kadinkes Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, Kabid Kesmas Syukriah, SKM., MKM, Kabid P2P drg. Supriady R, M.Kes, Para Kepala Puskesmas, PJ Program Promkes Puskesmas, Ketua IBI Kota Banda Aceh Rahmawati, SKM.,MKM, serta Sekretaris PKK Kota Banda Aceh, Sarwati, S.Sos.
PJ Ketua TP-PKK Kota Banda Aceh Yekki Yasmin, S.Si., M.Si, dalam sambutannya menyoroti cakupan angka kunjungan ibu dan balita yang melakukan penimbangan ke Posyandu serta imunisasi yang menjadi fokus utama program kesehatan masyarakat di tingkat lokal. “Kita perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap kinerja posyandu dan menentukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,” ujar Yekki dalam arahannya.

Beliau menegaskan harapannya untuk mencapai peningkatan yang signifikan dalam kunjungan, khususnya dalam hal penimbangan balita dan pelaksanaan imunisasi. “Kami ingin melihat adanya peningkatan jumlah kunjungan yang berarti, yang akan berdampak langsung pada peningkatan kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan  Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, mengungkapkan bahwa  capaian program Posyandu hingga saat ini menunjukkan peningkatan. “Kami telah mencatat adanya peningkatan kunjungan masyarakat, terutama ibu dan balita ke Posyandu untuk melakukan penimbangan dan pemeriksaan kesehatan lainnya,” ujar beliau.

Namun demikian, berbagai kendala juga dihadapi dalam pelaksanaan program ini. “Salah satu kendala utama adalah minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya Posyandu. Selain itu, keterbatasan fasilitas dan tenaga kesehatan juga menjadi tantangan yang perlu diatasi,” jelas Lukman.

Untuk mengatasi kendala tersebut, sejumlah inovasi telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. “Kami telah mengembangkan program-program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, kerjasama dengan berbagai pihak juga terus ditingkatkan guna memastikan tersedianya fasilitas dan tenaga kesehatan yang memadai di setiap Posyandu,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya ini,kami optimis bahwa cakupan kunjungan masyarakat ke Posyandu akan terus meningkat, sehingga kesehatan ibu dan balita dapat terjaga dengan lebih baik.