Banda Aceh, Sabtu (21/9) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh bekerja sama dengan UNICEF Indonesia Perwakilan Aceh menyelenggarakan pertemuan orientasi bagi tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada kelompok penyandang disabilitas, terutama dalam fase 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini berlangsung di Ivory Café, dan menjadi bagian dari upaya untuk memastikan akses kesehatan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pertemuan ini diinisiasi oleh UNICEF Indonesia Perwakilan Aceh, dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Dinkes Kota Banda Aceh. Turut hadir dalam acara ini, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Banda Aceh, Syukriah, SKM., MKM, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh. Selain itu, pertemuan ini juga dihadiri oleh bidan desa, bikor (bidan koordinator), perwakilan dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), serta ibu menyusui dengan kondisi disabilitas.
Dalam sambutannya, Syukriah, SKM., MKM., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk memperkuat pemahaman tenaga kesehatan mengenai kebutuhan khusus kelompok penyandang disabilitas, terutama dalam hal pemberian layanan kesehatan pada masa 1000 HPK. “Kami berharap, dengan adanya orientasi ini, tenaga kesehatan di Kota Banda Aceh dapat lebih siap dan responsif dalam memberikan pelayanan yang ramah disabilitas, sehingga tidak ada lagi hambatan bagi kelompok ini untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memperkuat sistem layanan kesehatan yang inklusif. “Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk UNICEF, untuk memastikan bahwa semua kelompok masyarakat, tanpa terkecuali, mendapatkan hak mereka atas layanan kesehatan yang berkualitas.”
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya layanan kesehatan yang lebih inklusif dan sensitif terhadap kebutuhan kelompok disabilitas, khususnya ibu dan anak dalam masa krusial 1000 HPK.