Banda Aceh – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, melalui Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes), menggelar Pertemuan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Aula Ibnu Sina, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, pada tanggal 25 hingga 27 September 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 45 peserta yang berasal dari 11 Puskesmas, terdiri dari Ketua Mutu dan Tim Mutu.
Pertemuan ini bertujuan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya infeksi pada pasien, petugas kesehatan, pengunjung, serta masyarakat di sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien dan petugas.
Para narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, yakni dr. Hilda Chandra, MKM, dan Ns. Mutia Wati, MKM, yang telah mendapatkan sertifikat Training of Trainers (TOT) PPI.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, S.K.M., M.Kes, didampingi oleh kabid Yankes Isril, S.K.M dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penerapan PPI secara konsisten oleh petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan maupun saat berinteraksi dengan masyarakat. “Petugas kesehatan di Puskesmas harus memastikan bahwa pencegahan dan pengendalian infeksi dilakukan secara menyeluruh, baik saat memberikan pelayanan di fasilitas kesehatan maupun saat di lapangan,” ujar Lukman.
Dalam sambutannya, Lukman menekankan bahwa upaya pencegahan infeksi harus dimulai dari pemberian edukasi kepada pasien, keluarga, dan masyarakat luas. “Puskesmas harus aktif memberikan pesan-pesan edukasi tentang pencegahan penyakit infeksi, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), serta pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ini menjadi langkah awal untuk memutus mata rantai penularan penyakit secara dini.
Lebih lanjut, Lukman mengingatkan pentingnya pengukuran indikator mutu terkait pencegahan infeksi. Setiap Puskesmas diwajibkan melakukan pengukuran kepatuhan dalam kebersihan tangan serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) secara berkala setiap bulannya. “Data pengukuran ini harus diunggah ke dalam Aplikasi Indikator Nasional Mutu (INM) sebagai bagian dari evaluasi dan peningkatan mutu pelayanan di setiap Puskesmas,” tegasnya.
Melalui pertemuan ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengimplementasikan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dalam tugas sehari-hari, serta berperan aktif dalam mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kota Banda Aceh.