Banda Aceh – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, melalui Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pencegahan stunting khusus untuk remaja putri. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat (27/9) bertempat di SMPN 5 Kota Banda Aceh, dengan dihadiri oleh para pelajar yang antusias mengikuti jalannya acara.
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., melalui PJ Promosi Kesehatan Dinkes Kota Banda Aceh, Nana Mirzana, SKM., M.Si., menyampaikan bahwa tujuan utama dari penyuluhan ini adalah memberikan pemahaman kepada remaja putri mengenai pentingnya peran mereka dalam mencegah stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, yang berdampak pada pertumbuhan fisik serta perkembangan otak anak.
“Penyuluhan ini penting dilakukan untuk memberikan informasi kepada remaja putri, mengingat mereka adalah calon ibu yang di masa mendatang akan sangat berperan dalam menjaga kesehatan keluarga, termasuk dalam upaya pencegahan stunting,” ujar Nana dalam sambutannya.
Nana menjelaskan bahwa remaja putri sangat berperan dalam pencegahan stunting sejak dini, terutama dengan menjaga asupan gizi yang baik dan menghindari anemia. “Dengan kesehatan yang baik di masa remaja, akan tercipta generasi yang sehat dan bebas stunting di masa depan. Untuk itu, menjaga pola makan seimbang dan mengkonsumsi makanan bergizi adalah langkah penting yang harus diterapkan sejak remaja,” tambahnya.
Selain itu, Nana juga mengimbau agar remaja putri lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi mereka, dengan salah satu langkah penting adalah rutin mengkonsumsi tablet tambah darah. “Kami menghimbau kepada seluruh remaja putri untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah, minimal sekali dalam seminggu, guna mencegah anemia yang bisa berdampak buruk pada kesehatan reproduksi serta perkembangan janin di masa depan,” jelasnya lebih lanjut.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta juga diberikan pemahaman mengenai dampak buruk stunting, mulai dari rendahnya kemampuan belajar, risiko penyakit tidak menular di usia dewasa, hingga rendahnya produktivitas di masa mendatang. Dengan pemahaman ini, diharapkan remaja putri dapat menjadi agen perubahan dalam pencegahan stunting di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Pada akhir acara, para remaja putri diajak secara simbolis untuk bersama-sama mengkonsumsi tablet tambah darah. Ini merupakan bagian dari kampanye kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kadar hemoglobin dalam tubuh, khususnya bagi remaja putri yang rentan terhadap anemia.
Diharapkan, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi para remaja putri dalam menjaga kesehatannya serta berperan aktif dalam pencegahan stunting di kemudian hari. “Kami berharap kegiatan seperti ini terus berkelanjutan, sehingga generasi mendatang bisa tumbuh sehat, cerdas, dan produktif tanpa terganggu oleh masalah stunting,” pungkas Nana menutup sambutannya.