Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh turut serta dalam kegiatan gotong royong yang berlangsung di Taman Bustanussalatin pada Jumat (4/10). Kegiatan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah Kota Banda Aceh.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., hadir langsung dalam acara tersebut, didampingi oleh para Kepala Bidang (Kabid) beserta seluruh jajarannya. Kehadiran tim Dinas Kesehatan menegaskan komitmen mereka dalam mendukung upaya pengurangan risiko bencana di berbagai aspek, termasuk kesehatan lingkungan.
Gotong royong yang dilakukan mencakup berbagai kegiatan pembersihan lingkungan di area Taman Bustanussalatin, yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, organisasi pemerintah, serta sejumlah instansi terkait lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan aman, terutama dalam menghadapi kemungkinan bencana alam seperti banjir, gempa bumi, atau bencana lainnya yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Lukman, SKM., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengurangan risiko bencana. “Kesiapsiagaan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Melalui gotong royong ini, kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih siap menghadapi bencana, khususnya di wilayah perkotaan yang memiliki tantangan tersendiri,” ujar beliau.
Selain gotong royong, Dinas Kesehatan juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Hal ini mencakup sosialisasi terkait pencegahan penyakit yang mungkin timbul setelah terjadinya bencana, seperti demam berdarah, diare, dan penyakit lainnya yang sering muncul di masa pascabencana.
Dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan serta kesiapan menghadapi bencana yang tidak dapat diprediksi.