Deteksi dan Penyuluhan Kesehatan Jiwa serta NAPZA: Dinkes Kota Banda Aceh Rangkul Remaja MAN 1 Banda Aceh dengan Edukasi dan Diskusi Interaktif

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh menggelar kegiatan deteksi dan penyuluhan kesehatan jiwa serta NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) bagi remaja, bertempat di MAN 1 Banda Aceh, Kamis, 17 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Kota Banda Aceh, dengan mengusung tema “Remaja Sehat Jiwa Tanpa Narkoba,” bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang tangguh, sehat secara mental, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.

Acara tersebut dihadiri oleh Kabid P2P Dinkes Kota Banda Aceh, drg. Supriady R, M.Kes, beserta jajaran, Kepala Kantor Kemenag Kota Banda Aceh H. Salman, S.Pd.,M.Ag, Kepala Sekolah MAN 1 Model Banda Aceh Nursiah, S,Ag.,M.Pd, dr. Subhan Rio Pamungkas, Sp. Kj (K), Frista Faiza, M.Psi.,Psikolog, dr. Cut Yunita, M.Ked (DV) Sp. D.V.E, FINSDV., serta Nia Darika Putri, S.K.M Perwakilan BNN Kota Banda Aceh. Kehadiran para ahli dan tokoh masyarakat ini memberikan dukungan penuh terhadap pentingnya penyuluhan dan deteksi dini kesehatan jiwa serta pencegahan narkoba di kalangan remaja.

Dalam sambutannya, Kabid P2P Dinkes Kota Banda Aceh, drg. Supriady R, M.Kes., yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja terkait pentingnya kesehatan jiwa dan bahaya narkoba. “Dengan adanya penyuluhan ini, kami berharap para remaja dapat lebih memahami dan menjaga kesehatan mental mereka serta terhindar dari ancaman narkoba,” ujar drg. Supriady.

Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi edukasi yang menarik dan interaktif, membahas bahaya narkoba serta pentingnya menjaga kesehatan jiwa. Para siswa-siswi antusias mengikuti sesi ini dan aktif bertanya serta berdiskusi tentang permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari. Diskusi ini dipandu oleh para ahli seperti psikolog dan dokter, sehingga remaja mendapatkan informasi yang komprehensif dan solusi langsung dari para pakar.

Selain edukasi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi tanya jawab, di mana siswa-siswi diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pendapat mereka terkait isu-isu kesehatan mental dan narkoba. Sesi ini menjadi momen interaktif yang sangat dinamis, di mana para peserta terlihat sangat bersemangat dan terlibat aktif. Melalui pendekatan yang interaktif ini, diharapkan pesan tentang pentingnya kesehatan jiwa dan bahaya narkoba dapat tersampaikan dengan baik dan dapat dipahami dengan lebih mendalam oleh para remaja.