BANDA ACEH – Dalam upaya meningkatkan efektivitas program gizi serta mempersiapkan pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal tahun 2025, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh menyelenggarakan kegiatan evaluasi dan perencanaan program di Aula Ibnu Sina pada Rabu (26/2). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., dan dihadiri oleh jajaran pejabat serta tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam implementasi program.
Peserta kegiatan ini meliputi para Kepala Puskesmas se-Kota Banda Aceh serta tenaga pelaksana gizi dari 11 puskesmas yang bertugas di wilayah kerja masing-masing. Selain itu, turut hadir Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Syukriah, SKM., MKM., Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, drg. Supriady, M.Kes., serta Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Isril, SKM., yang memberikan arahan terkait kebijakan serta strategi peningkatan intervensi gizi di tingkat layanan primer.
Kegiatan ini berfokus pada evaluasi pelaksanaan program gizi yang telah berjalan, mengidentifikasi tantangan di lapangan, serta menyusun strategi optimal untuk pelaksanaan PMT lokal tahun 2025. PMT lokal merupakan program intervensi gizi spesifik yang bertujuan meningkatkan berat badan serta memperbaiki status gizi balita dan ibu hamil melalui pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal yang sesuai dengan standar gizi yang telah ditetapkan.
Adapun sasaran utama program ini adalah ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), balita dengan gizi kurang, balita dengan berat badan tidak mengalami kenaikan (T), serta balita dengan BB Kurang (BB/U). Dalam pelaksanaannya, penerima manfaat akan dikumpulkan di masing-masing gampong untuk melaksanakan sesi makan bersama. Metode ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan asupan gizi, tetapi juga sebagai upaya membangun kebiasaan makan yang baik serta memastikan bahwa makanan yang diberikan benar-benar dikonsumsi oleh balita dan ibu hamil yang membutuhkan.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., menyampaikan bahwa program PMT lokal harus dilaksanakan secara terarah, terukur, dan berkelanjutan agar memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan status gizi masyarakat.
“PMT lokal ini bukan sekadar pemberian makanan tambahan, tetapi merupakan bagian dari intervensi komprehensif untuk memastikan ibu hamil dan balita mendapatkan asupan gizi yang cukup. Oleh karena itu, kami berharap kolaborasi antara tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat dapat semakin diperkuat guna meningkatkan efektivitas program ini,” ujarnya.
Beliau juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada distribusi makanan tambahan, tetapi juga pada pemantauan yang ketat serta edukasi kepada masyarakat mengenai pola makan sehat dan gizi seimbang.
Selain membahas evaluasi program gizi dan persiapan PMT lokal, dalam kesempatan ini turut dibahas berbagai inovasi yang akan diusung Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh dalam mendukung program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh periode 2025-2030. Inovasi tersebut mencakup peningkatan akses layanan kesehatan primer, optimalisasi peran puskesmas dalam pencegahan stunting dan gizi buruk, serta penguatan peran kader kesehatan dalam mendampingi masyarakat rentan, khususnya ibu hamil dan balita.
Dengan pendekatan ini, petugas kesehatan dan kader posyandu dapat memantau langsung penerima manfaat, memastikan makanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi, serta memberikan edukasi terkait pola makan sehat. Selain itu, sesi makan bersama diharapkan mampu menciptakan suasana yang lebih menyenangkan bagi anak-anak dan ibu hamil, sehingga meningkatkan kepatuhan terhadap program PMT lokal.
Melalui evaluasi ini, diharapkan pelaksanaan PMT lokal tahun 2025 dapat berjalan lebih efektif, tepat sasaran, serta memberikan dampak positif dalam upaya penurunan angka gizi kurang dan KEK di Kota Banda Aceh. Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berkomitmen untuk terus memperkuat program gizi guna mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.