Dinkes Banda Aceh Dampingi Tim Kemenkes dan UNICEF dalam Penilaian Efektivitas Program Gizi Nasional di Puskesmas Kuta Alam

Banda Aceh – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) melakukan pendampingan kepada tim dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan UNICEF dalam rangka pelaksanaan penilaian efektivitas Program Gizi Nasional. Kegiatan ini berlangsung di Puskesmas Kuta Alam, Sabtu (17/5), sebagai bagian dari evaluasi implementasi Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (Stranas Stunting) tahun 2018–2024.

Penilaian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas berbagai intervensi gizi yang telah diterapkan di tingkat pelayanan primer, khususnya dalam mendukung percepatan penurunan angka stunting dan peningkatan status gizi masyarakat.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Banda Aceh, Syukriah, SKM., MKM., yang turut mendampingi tim bersama Kepala Puskesmas Kuta Alam, drg. Lia Silvianty Nasty, beserta jajaran petugas puskesmas.

Dalam kesempatan tersebut, Syukriah, SKM., MKM., menyampaikan bahwa pendampingan ini merupakan bentuk komitmen Dinas Kesehatan dalam memastikan pelaksanaan program gizi berjalan sesuai dengan kebijakan nasional dan berbasis data. “Kegiatan penilaian ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi capaian program serta menyelaraskan kembali strategi pelaksanaan di lapangan. Kami juga ingin menunjukkan bahwa Puskesmas di Banda Aceh, termasuk Kuta Alam, telah berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan gizi berbasis keluarga, termasuk edukasi gizi dan deteksi dini stunting,” ujarnya.

Tim Kemenkes dan UNICEF melakukan peninjauan langsung ke unit-unit layanan, termasuk pemeriksaan dokumentasi, alur layanan gizi ibu dan anak, serta wawancara dengan tenaga kesehatan terkait pelaksanaan intervensi spesifik dan sensitif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu layanan gizi dan memperkuat sistem kesehatan daerah. “Kami terus mendorong puskesmas untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting, dan kehadiran Kemenkes serta UNICEF memberi nilai tambah dalam proses perbaikan yang berkelanjutan,” tuturnya.

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berkomitmen untuk melanjutkan pembinaan dan penguatan kapasitas petugas di lapangan agar pelaksanaan program gizi nasional semakin efektif dan berdampak luas bagi masyarakat.