Stroke selama ini identik dengan usia lanjut, namun tren terbaru menunjukkan peningkatan kasus stroke pada usia muda. Fenomena ini menjadi peringatan penting bahwa gaya hidup sehat harus diterapkan sedini mungkin untuk mencegah risiko penyakit serius yang dapat mengancam kualitas hidup.
Penyebab utama stroke pada usia muda sebagian besar terkait dengan faktor risiko yang dapat dimodifikasi, seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol, serta stres yang berkepanjangan. Selain itu, hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol juga meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, menyatakan, “Kami mengamati adanya peningkatan kasus stroke pada kelompok usia produktif. Ini menjadi alarm bahwa pencegahan harus dimulai sejak sekarang melalui perubahan gaya hidup yang lebih sehat.”
Menurut Lukman, pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan telah memperkuat program promotif dan preventif, termasuk sosialisasi risiko stroke, pemeriksaan tekanan darah rutin di Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular), serta kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
“Gaya hidup sehat tidak hanya penting untuk mencegah stroke, tetapi juga berbagai penyakit kronis lainnya. Masyarakat diimbau untuk mengatur pola makan bergizi, rutin berolahraga, menghindari rokok dan alkohol, serta mengelola stres dengan baik,” tambahnya.
Pentingnya kesadaran akan risiko stroke pada usia muda harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat. Dengan mengambil langkah pencegahan sekarang, kita dapat mengurangi beban kesehatan di masa depan dan meningkatkan kualitas hidup generasi muda.