Sebagai upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, berkelanjutan, dan berbasis keluarga, Pemerintah melalui Dinas Kesehatan terus mendorong penguatan Program Posyandu Terintegrasi. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap akses layanan kesehatan dasar, sekaligus menjadi sarana pemberdayaan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
Posyandu Terintegrasi tidak hanya fokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup layanan gizi, imunisasi, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit, dan skrining kesehatan bagi kelompok usia lainnya, seperti remaja dan lansia. Kegiatan ini juga terhubung dengan program-program strategis lainnya seperti percepatan penurunan stunting, pengendalian penyakit tidak menular (PTM), serta layanan kesehatan jiwa dan reproduksi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, menyampaikan bahwa keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan program Posyandu Terintegrasi.
“Kami mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam mengikuti kegiatan posyandu. Ini bukan hanya tempat timbang badan balita, tetapi wadah untuk menjaga dan memantau kesehatan seluruh anggota keluarga secara terpadu,” jelasnya.
Beliau menambahkan bahwa Posyandu juga merupakan ujung tombak layanan primer di gampong dan menjadi bagian penting dari implementasi Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang saat ini sedang diperkuat.
“Kita ingin memastikan bahwa layanan dasar benar-benar hadir sampai ke tingkat keluarga. Oleh karena itu, sinergi antara kader, tenaga kesehatan, dan masyarakat harus terus ditingkatkan,” tambahnya.
Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan berbasis komunitas, Posyandu Terintegrasi diharapkan mampu memperluas jangkauan layanan kesehatan serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatannya secara mandiri dan berkelanjutan.