Peningkatan Literasi Kesehatan Masyarakat Jadi Kunci Cegah Penyakit Menular dan Tidak Menular

Meningkatkan literasi kesehatan masyarakat menjadi salah satu strategi utama dalam upaya pencegahan penyakit menular maupun tidak menular. Dengan pemahaman yang lebih baik terhadap informasi kesehatan, masyarakat dapat mengambil langkah tepat dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

Literasi kesehatan mencakup kemampuan masyarakat untuk mencari, memahami, dan menggunakan informasi kesehatan secara efektif. Hal ini sangat penting mengingat tantangan kesehatan yang semakin kompleks, mulai dari wabah penyakit menular hingga peningkatan kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, menegaskan bahwa peningkatan literasi kesehatan harus menjadi perhatian bersama.

“Masyarakat yang melek kesehatan akan mampu mengenali tanda-tanda penyakit sejak dini, mematuhi anjuran pencegahan, serta memanfaatkan layanan kesehatan secara optimal. Ini merupakan kunci untuk menekan angka kesakitan dan kematian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lukman mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, kader, hingga media untuk bersama-sama memperkuat edukasi dan penyebaran informasi yang mudah dipahami dan relevan bagi masyarakat.

“Kami mendorong agar literasi kesehatan disampaikan secara inovatif dan inklusif, sehingga bisa menjangkau semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali,” tambahnya.

Dengan peningkatan literasi kesehatan yang berkelanjutan, diharapkan pola hidup sehat dapat menjadi budaya yang melekat di masyarakat. Ini akan memperkuat ketahanan komunitas dalam menghadapi berbagai ancaman kesehatan, serta mendukung pencapaian target kesehatan nasional dan global.