Banda Aceh – Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melalui Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Pola Hidup Sehat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 14 hingga 15 Agustus 2025, bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan Aceh (Bapelkes).
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh unsur penting masyarakat, antara lain Ketua PKK gampong se-Kecamatan Kuta Alam, kader Posyandu gampong Kuta Alam, kader Pokja 4 gampong Kuta Alam, serta petugas promosi kesehatan dari Puskesmas Kuta Alam dan Puskesmas Lampulo. Total peserta berjumlah 56 orang yang mewakili gampong dan puskesmas, sehingga diharapkan dapat menyebarluaskan ilmu dan pengalaman yang diperoleh kepada masyarakat luas.
Tidak hanya diikuti oleh para kader, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Turut hadir Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, ST., Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Syukriah, SKM., MKM., Kepala Puskesmas Kuta Alam drg. Lia Silvianty Nasty, Plt. Kepala Puskesmas Lampulo Cut Damayanti, SKM.,MKM, serta Koordinator Majelis Taklim Kecamatan Kuta Alam. Kehadiran berbagai unsur tersebut memperlihatkan sinergi dan komitmen bersama dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, S.STP., M.Si, dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju gaya hidup yang lebih sehat. Menurutnya, kader PKK, kader Posyandu, dan Pokja 4 merupakan ujung tombak di tingkat gampong yang berperan langsung dalam memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap kader tidak hanya mendapatkan tambahan pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi teladan bagi masyarakat sekitar. Kader adalah motor penggerak yang sangat strategis dalam menyebarkan pesan kesehatan dan membentuk perilaku hidup sehat yang berkesinambungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wahyudi menambahkan bahwa harapannya kegiatan ini dapat melahirkan kader-kader kesehatan yang lebih tangguh, inovatif, dan mampu menjalin kolaborasi lintas sektor. Dengan begitu, program promosi kesehatan tidak hanya berjalan secara seremonial, tetapi benar-benar menjadi gerakan bersama masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program, sehingga pola hidup sehat dapat menjadi budaya sehari-hari, bukan hanya pengetahuan sesaat.
Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh juga menghimbau seluruh kader dan peserta pelatihan agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga maupun lingkungan gampong. Di antaranya dengan menjaga pola makan bergizi seimbang, aktif berolahraga, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, serta menghindari kebiasaan yang berisiko seperti merokok dan konsumsi makanan tidak sehat.
Untuk memperkuat materi pelatihan, panitia menghadirkan tiga narasumber. Pertama, dr. Riyanti Maharani, M.Si, AIFo-K, seorang ahli herbal medik yang menyampaikan materi terkait pemanfaatan herbal dalam mendukung kesehatan masyarakat secara ilmiah dan aman. Kedua, Ustadz Febri Sugianto, seorang praktisi Thibbun Nabawi, yang menjelaskan tentang pengobatan berbasis sunnah dan bagaimana penerapannya dapat mendukung pola hidup sehat secara holistik. ketiga Heribowo Agus Haryanto, praktisi kesehatan sekaligus dunia digital, yang menekankan pentingnya peran teknologi dan media digital dalam mendukung promosi kesehatan serta memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat.Kehadiran ketiga narasumber ini memperkaya wawasan peserta dengan mengintegrasikan ilmu kesehatan modern dan pendekatan tradisional yang berbasis agama.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berharap agar seluruh peserta mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, menyebarkannya kepada masyarakat, serta menjadikan pola hidup sehat sebagai bagian dari keseharian. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat Banda Aceh yang sehat, mandiri, dan berdaya.