Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melalui Bidang Kesehatan Masyarakat melaksanakan Pertemuan Implementasi Model MORPK sekaligus Pelatihan Skrining Risiko Jatuh Lansia Berbasis Digital melalui aplikasi ReubahTG bagi caregiver lansia di Kota Banda Aceh. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 8 September 2025, bertempat di Aula Khaula, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.
Kegiatan ini diikuti oleh para pendamping dan caregiver lansia yang sehari-hari berinteraksi langsung dengan kelompok usia lanjut. Para peserta mendapatkan materi terkait pentingnya deteksi dini risiko jatuh pada lansia, mekanisme penerapan model MORPK (Model Optimalisasi Risiko pada Pemberdayaan Keluarga), serta praktik penggunaan aplikasi ReubahTG yang menjadi instrumen digital inovatif dalam melakukan skrining kesehatan.
Dalam sambutannya, Syukriah, SKM., MKM yang hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama pada kelompok lanjut usia yang rentan mengalami masalah kesehatan.
“Harapannya, melalui pelatihan ini para caregiver mampu melakukan skrining risiko jatuh dengan lebih terukur, cepat, dan akurat, sehingga potensi kecelakaan pada lansia dapat dicegah sedini mungkin. Dengan demikian, kualitas hidup lansia di Banda Aceh semakin meningkat, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, dan sejahtera,” ujarnya.
Suasana kegiatan berlangsung interaktif. Peserta tidak hanya mendengarkan paparan materi dari para narasumber, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung penggunaan aplikasi ReubahTG. Dengan pendekatan digital, proses skrining risiko jatuh pada lansia menjadi lebih mudah diaplikasikan di lapangan, baik oleh tenaga kesehatan maupun oleh caregiver.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terbangun kesadaran bersama bahwa menjaga keselamatan lansia merupakan tanggung jawab kolektif, tidak hanya keluarga, tetapi juga pemerintah dan masyarakat. Ke depan, hasil implementasi model MORPK dan pemanfaatan aplikasi ReubahTG di Banda Aceh diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam meningkatkan pelayanan kesehatan lansia secara terpadu.