Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Penguatan Forum Kemitraan Pengendalian Penyakit AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan Malaria, Kamis (16/10/2025) di Balai Keurukon, Kompleks Balai Kota Banda Aceh.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Wahyudi, S.STP, M.Si, para Kepala OPD terkait, Ketua Asosiasi Keuchik, perwakilan Forum CSR, serta perwakilan Dinas Kesehatan Aceh.
Sebagai wujud komitmen bersama, kegiatan ini turut diisi dengan penandatanganan komitmen lintas sektor dalam upaya pengendalian tiga penyakit menular utama tersebut.
Dalam arahannya, Wali Kota Illiza menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pihak untuk mempercepat pencapaian target eliminasi penyakit menular di Banda Aceh.
“Kolaborasi ini adalah kunci utama kita. Kita harus bekerja bersama secara masif untuk mencapai target eliminasi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di Banda Aceh—sejalan dengan target nasional dan global tahun 2030,” ujar Illiza.
Beliau juga memaparkan data kesehatan terbaru, di mana sepanjang Januari hingga Agustus 2025, tercatat 81 kasus baru HIV positif di Banda Aceh, angka tertinggi di Provinsi Aceh dari total 233 kasus. Meski demikian, 92,3 persen ODHIV di Banda Aceh telah mendapatkan pengobatan Antiretroviral Therapy (ART).
“Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tapi cermin dari realitas yang harus kita tangani bersama,” tambahnya.
Untuk kasus TBC, capaian notifikasi di Banda Aceh saat ini baru mencapai 53 persen dari target 67,5 persen. Sementara itu, untuk Malaria, Banda Aceh berhasil mempertahankan status eliminasi.
Melihat kondisi tersebut, Wali Kota menekankan bahwa pengendalian penyakit AIDS, TBC, dan Malaria tidak dapat hanya dilihat dari sisi medis semata, melainkan harus menjadi bagian dari pembangunan lintas sektor.
“Kesehatan adalah urusan pembangunan, urusan ekonomi, bahkan urusan sosial dan kemanusiaan,” tegas Illiza.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan dokumen rencana tindak lanjut yang konkret serta memperkuat komitmen bersama lintas sektor dalam upaya pengendalian penyakit menular di Banda Aceh.
Berita ini dikutip dan disarikan dari laman resmi Prokopim Kota Banda Aceh.