Perkuat Peran UKS, Dinkes Banda Aceh Latih Guru dan Petugas Puskesmas dalam Pembinaan Remaja Sekolah

Banda Aceh – Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Guru UKS dan Petugas Puskesmas dalam Pembinaan Anak Remaja di Sekolah yang berlangsung di Aula Ibnu Sina, Jumat (17/10/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, S.STP., M.Si.

Dalam sambutannya, Wahyudi menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan kuat melalui penguatan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Menurutnya, sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga lingkungan penting bagi pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Pelaksanaan UKS memiliki peran strategis dalam menciptakan peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat secara fisik dan mental,” ujar Wahyudi.

Ia juga menyinggung hasil pemeriksaan kesehatan siswa SD, SMP, dan SMA di Kota Banda Aceh tahun 2024 yang menunjukkan masih banyak ditemukan masalah kesehatan seperti serumen pada telinga, gigi berlubang, gizi kurang, dan anemia pada remaja putri. Kondisi ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran siswa dalam menjaga kesehatan diri.

“Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan mandiri di sekolah perlu terus dilaksanakan melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi bagian dari kegiatan UKS. Ini merupakan upaya deteksi dini terhadap faktor risiko penyakit agar tidak mengganggu proses belajar siswa,” tambahnya.

Selain itu, Wahyudi juga mengingatkan pentingnya peran guru di sekolah dalam memberikan edukasi dan perlindungan kepada peserta didik dari ancaman penularan HIV/AIDS. Ia menyebutkan bahwa peningkatan kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh belakangan ini perlu menjadi perhatian serius bagi semua pihak, termasuk tenaga pendidik.

“Guru memiliki peran sentral dalam membimbing dan melindungi remaja dari perilaku berisiko. Edukasi sejak dini tentang kesehatan reproduksi dan bahaya HIV/AIDS harus terus diperkuat agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang berpengetahuan, berkarakter, dan mampu menjaga diri,” tegasnya.

Wahyudi menambahkan, kegiatan peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memperkuat peran guru UKS dan petugas puskesmas dalam memahami serta menangani berbagai permasalahan kesehatan di kalangan peserta didik. Dengan demikian, anak-anak di sekolah mampu menjaga kesehatan secara mandiri, tumbuh menjadi generasi yang produktif, dan berprestasi.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan di sekolah. Investasi pada UKS adalah investasi masa depan bagi anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat dan siap menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Syukriah, SKM., MKM, narasumber dari Dinas Kesehatan Aceh, Mira Delvia Basri, S.Tr.Keb., MKM, serta narasumber TP UKS Kota Banda Aceh dari Bagian Kesra Setdako Banda Aceh, Ely Silviani. Peserta kegiatan terdiri atas guru UKS tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, serta petugas UKS/PKPR dari seluruh puskesmas di Kota Banda Aceh.