Dinkes Kota Banda Aceh Gelar Pertemuan Evaluasi Peningkatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik/Praktik Mandiri Dokter

Banda Aceh – Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melalui Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan Pertemuan Evaluasi Peningkatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik/Praktik Mandiri Dokter, bertempat di Aula Ibnu Sina Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, jumat, tgl : 21 November 2025.

Kegiatan yang diikuti oleh 138 peserta ini menghadirkan unsur jejaring layanan kesehatan, mulai dari pimpinan puskesmas, pimpinan klinik, pimpinan praktik mandiri dokter, penanggung jawab program jejaring, serta perwakilan organisasi profesi IDI Kota Banda Aceh dan PERSAKMI Kota Banda Aceh.

Kegiatan diawali dengan laporan Ketua Panitia yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Mainita Sary, SKM., MKM. Dalam laporannya, beliau menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan agenda strategis dalam memperkuat integrasi dan kolaborasi jejaring layanan kesehatan di Kota Banda Aceh.

Beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk:

  1. Meningkatkan kerja sama antar jejaring puskesmas,

  2. Meningkatkan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada program prioritas Tuberkulosis (TB), Diabetes Melitus (DM), dan Hipertensi (HT),

  3. Memastikan terlaksananya pemantauan wilayah setempat melalui pelaporan layanan jejaring, serta

  4. Mendorong penciptaan dan finalisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar jejaring layanan kesehatan.

Mainita Sary juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran para peserta dan berharap kegiatan ini dapat menghasilkan komitmen yang semakin kuat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, S.STP., M.Si, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, dr. Nuraihan, MKM.

Dalam sambutannya, dr. Nuraihan menegaskan pentingnya sinergi antar fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka memenuhi standar mutu layanan dan mencapai target eliminasi penyakit, khususnya kasus TB pada tahun 2030, serta peningkatan deteksi dan tata laksana DM dan hipertensi.

Beliau juga menekankan bahwa jejaring layanan kesehatan merupakan pilar utama dalam pemantauan wilayah setempat dan peningkatan cakupan pelayanan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang solid antara puskesmas, klinik, dan praktik mandiri dokter yang beroperasi di wilayah Kota Banda Aceh.

Pada sesi inti pertemuan, dilakukan penyampaian hasil capaian SPM pada program prioritas TB, DM, dan HT, termasuk analisis target eliminasi TB tahun 2030. Selain itu, dipaparkan pula data progres pelaksanaan kegiatan jejaring sejak tahun 2024 hingga tahun 2025, yang menunjukkan perkembangan kolaborasi serta area yang perlu diperkuat.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif, di mana para peserta memberikan saran dan masukan yang informatif terkait peningkatan kualitas pelayanan jejaring. Diskusi berjalan dinamis dan menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk peningkatan capaian program kesehatan di Kota Banda Aceh.

Pertemuan ditutup dengan pencanangan finalisasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar jejaring, penyusunan mapping area untuk tahun 2026, serta penguatan komitmen bersama dalam meningkatkan capaian SPM yang menjadi prioritas Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat integrasi layanan kesehatan dan memastikan terselenggaranya pelayanan yang efektif, responsif, dan berorientasi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Banda Aceh.