Wujudkan Generasi Sehat, Cerdas Dan Bebas Stunting, Pemko Banda Aceh Gelar Rembuk Stunting

Pemko Banda Aceh melalui Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Rembuk Stunting bertempat di Hotel Grand Nanggroe, Rabu (26 Juni 2024). Rembuk Stunting kali ini mengusung tema: “Mari Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas melalui Intervensi Stunting Terintegrasi.”

Kegiatan Rembuk Stunting ini dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, S.E., M.Si., dan turut dihadiri oleh Ketua TP.PKK Banda Aceh, para Asisten 1, 2, dan 3 Pemerintah Kota Banda Aceh, Ketua TPPS Provinsi Aceh, BKKBN Aceh, Dinkes Provinsi Aceh, Satgas Stunting Provinsi Aceh dan Satgas Stunting Kota Banda Aceh, serta para Forkopimda (DPRK, Kajari, Dandim, Kapolresta Banda Aceh, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Banda Aceh), Para Kepala SKPK di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, Para Camat dan Keuchik, Para Kepala Puskesmas, serta Ketua Organisasi profesi kesehatan Kota Banda Aceh.

Amiruddin dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan Rembuk Stunting tahun ini menjadi momentum penting dalam mendorong percepatan penurunan angka stunting. Kolaborasi, sinergi, dan komitmen bersama di semua tingkatan akan menjadi kunci keberhasilan dalam menangani isu stunting.

Saat ini Banda Aceh berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan dari tahun 2022 sampai 2023 sebesar 3,4%. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka prevalensi stunting tahun 2022 sebesar 25,1% dan tahun 2023 sebesar 21,7%. Capaian ini tentu tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat dalam upaya pencegahan stunting. Namun, kita juga tidak boleh terlena, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita lakukan dalam menurunkan angka stunting hingga mencapai 14% di tahun 2024 ini sesuai dengan Rencana Strategis Kota Banda Aceh,” ujar Amiruddin.

Amiruddin menambahkan bahwa faktor penting yang wajib diperhatikan agar upaya penurunan stunting dapat tepat sasaran adalah dengan adanya kualitas data. Oleh karena itu, ia berharap kepada OPD yang terlibat, baik dari tingkat gampong sampai tingkat kota, agar mampu bekerjasama dengan baik dalam penyediaan dan pengisian data master ansit stunting. Dan untuk para Camat dan keuchik, agar lebih dapat mendukung dan membantu dalam meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mau berkunjung ke posyandu agar seluruh balita di Kota Banda Aceh dapat dilakukan pengukuran status gizi,” tutupnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kadinkes Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan hari ini merupakan suatu upaya nyata dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kota Banda Aceh. “Dengan melaksanakan Rembuk Stunting, akan tergambar hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Kota Banda Aceh secara terintegrasi, sehingga kita dapat menyusun strategi untuk memperbaiki dan mengoptimalkan intervensi yang kita lakukan pada tahun ini,” ungkap Lukman.

Selanjutnya, kegiatan Rembuk Stunting ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama Kota Banda Aceh siap mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting yang diawali oleh tanda tangan Pj Wali Kota bersama para Stakeholder lainnya.