Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan masyarakat akibat tingginya konsumsi rokok. Data menunjukkan bahwa prevalensi perokok di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia, dengan lebih dari 65 juta orang dewasa merokok dan angka perokok anak meningkat setiap tahun. Situasi ini tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan individu, tetapi juga membebani sistem kesehatan nasional dan perekonomian negara secara signifikan. Oleh karena itu, langkah strategis untuk menaikkan cukai rokok merupakan kebijakan yang mendesak dan relevan guna melindungi generasi mendatang dan memperkuat fondasi pembangunan bangsa.
Cukai rokok adalah instrumen kebijakan yang efektif untuk mengendalikan konsumsi tembakau. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar cukai rokok mencapai minimal 70% dari harga jual untuk menekan konsumsi. Namun, cukai rokok di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Akibatnya, rokok tetap terjangkau, bahkan oleh anak-anak dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu, dampak kesehatan akibat konsumsi rokok sangat besar. Penyakit-penyakit terkait rokok, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan stroke, menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Beban biaya kesehatan yang ditimbulkan mencapai triliunan rupiah setiap tahun, sebagian besar ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam konteks ekonomi, rendahnya cukai rokok juga menghambat upaya pemerintah untuk memobilisasi pendapatan negara dari sektor yang sebenarnya memiliki potensi besar.
Kenaikan cukai rokok memiliki potensi untuk memberikan dampak positif dalam beberapa aspek yaitu:
- Penurunan Prevalensi Merokok: Kenaikan harga rokok yang signifikan akan membuatnya kurang terjangkau, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan remaja. Studi menunjukkan bahwa elastisitas harga rokok di Indonesia cukup tinggi, artinya konsumsi rokok akan berkurang secara signifikan jika harga meningkat.
- Peningkatan Pendapatan Negara: Dengan menaikkan cukai, pemerintah dapat meningkatkan penerimaan negara. Pendapatan tambahan ini dapat dialokasikan untuk program kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
- Penguatan Sistem Kesehatan: Dengan berkurangnya prevalensi merokok, beban sistem kesehatan akan berkurang. Dana JKN yang selama ini tersedot untuk pengobatan penyakit akibat rokok dapat dialihkan untuk layanan kesehatan lainnya yang lebih mendesak.
- Perlindungan Generasi Muda: Menaikkan cukai rokok adalah langkah penting untuk melindungi generasi muda dari dampak adiksi nikotin. Dengan harga yang lebih tinggi, akses anak-anak dan remaja terhadap rokok akan lebih sulit.
Meski memiliki banyak manfaat, kebijakan menaikkan cukai rokok tidak lepas dari tantangan. Industri tembakau sering kali menggunakan narasi ancaman terhadap petani tembakau dan buruh pabrik sebagai alasan untuk menolak kebijakan ini. Namun, data menunjukkan bahwa sebagian besar keuntungan industri tembakau dinikmati oleh perusahaan besar, bukan petani atau buruh. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyertakan program pendukung untuk diversifikasi mata pencaharian petani tembakau dan perlindungan sosial bagi pekerja yang terdampak.
Selain itu, kebijakan ini memerlukan pengawasan ketat untuk mencegah peredaran rokok ilegal. Pemerintah harus memperkuat mekanisme pengawasan dan penegakan hukum, serta melibatkan masyarakat dalam mengawasi implementasi kebijakan.
Menaikkan cukai rokok adalah langkah strategis yang tidak hanya akan mengurangi konsumsi tembakau tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan dan ekonomi bangsa. Kebijakan ini harus diiringi dengan komunikasi publik yang efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif rokok dan manfaat dari kenaikan cukai. Selain itu, program pendampingan untuk petani tembakau dan buruh pabrik harus menjadi bagian integral dari kebijakan ini.
Di tengah upaya pemerintah untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek kesehatan dan kesejahteraan, menaikkan cukai rokok adalah langkah konkret yang sejalan dengan visi Indonesia yang lebih sehat dan produktif. Kini saatnya bagi pemerintah untuk mengambil keputusan berani demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Oleh: Novi Yuliana
Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia Maju.