Kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari sistem limfatik tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi dan menjaga kekebalan tubuh. Namun, pembengkakan pada kelenjar getah bening sering kali menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Hal ini memicu pertanyaan: apa sebenarnya penyebab kelenjar getah bening mengalami pembesaran?
Menurut Dr. Siti Handayani, seorang spesialis penyakit dalam, pembengkakan kelenjar getah bening umumnya terjadi sebagai respons terhadap infeksi. “Infeksi virus, bakteri, atau bahkan jamur dapat memicu kelenjar getah bening membesar, terutama di area leher, ketiak, atau selangkangan,” jelasnya. Penyebab umum lainnya meliputi infeksi saluran pernapasan atas, radang tenggorokan, serta infeksi kulit.
Selain infeksi, pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti penyakit autoimun atau kanker, termasuk limfoma dan leukemia. Dalam beberapa kasus, pembesaran ini bisa menjadi indikasi adanya gangguan sistemik yang memerlukan perhatian medis segera.
Dr. Siti menambahkan bahwa gejala pembengkakan kelenjar getah bening dapat disertai rasa nyeri, demam, dan kelelahan. “Jika pembengkakan berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala seperti penurunan berat badan drastis dan keringat malam, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter,” sarannya.
Masyarakat diimbau untuk menjaga pola hidup sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah infeksi yang dapat memicu pembengkakan kelenjar getah bening. Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga menjadi kunci untuk mendeteksi gangguan sejak dini, sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih efektif.
“Kenali penyebabnya, cegah risikonya,” tutup Dr. Siti, menegaskan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan diri sendiri.