Banda Aceh – Dalam upaya memperkuat transformasi sistem pelayanan kesehatan tingkat pertama, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Global Found menggelar kegiatan Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP) pada Senin, 5 Mei 2025, bertempat di Hotel Ayani, Banda Aceh. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari implementasi kebijakan nasional di bidang kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang lebih terintegrasi, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Iskandar, S.Sos, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik yang hadir mewakili WaliKota Banda Aceh. Dalam sambutannya, Iskandar menegaskan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh memberikan perhatian serius terhadap peningkatan layanan kesehatan primer, sebagai bagian penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas.
“Integrasi layanan kesehatan primer ini bukan hanya soal teknis pelayanan, melainkan juga tentang memperkuat peran pemerintah daerah dalam menjamin hak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang mudah diakses, bermutu, dan berkelanjutan. Pemerintah kota akan terus mendukung segala bentuk inovasi dan kolaborasi dalam upaya ini,” ujar Iskandar.
Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, ST, yang selama ini dikenal aktif memperjuangkan isu-isu kesehatan di legislatif daerah. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan dukungan penuh DPRK terhadap pelaksanaan program ILP dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan program berjalan sesuai target.
“Farid Nyak Umar memandang ILP ini sebagai inisiatif strategis untuk memastikan masyarakat Banda Aceh mendapatkan layanan kesehatan yang terintegrasi dan berkualitas. Peran puskesmas sebagai garda terdepan harus terus diperkuat, baik dari sisi sumber daya manusia, sarana prasarana, maupun tata kelola,” ujar Farid.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., menyampaikan bahwa ILP bertujuan untuk memperkuat peran puskesmas sebagai pusat layanan yang tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga pada aspek promotif dan preventif. Ia juga menekankan pentingnya integrasi sistem informasi kesehatan untuk mendukung pelayanan yang berbasis data dan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan lintas sektor yang menunjukkan dukungan luas terhadap pelaksanaan ILP, antara lain:
• Bappeda Kota Banda Aceh
• PKK Banda Aceh
• DPMG
• DP3A
• Inspektur Inspektorat Kota Banda Aceh
• Dandim 0101 dan Adc Dandim 0101
• Kapolres Kota Banda Aceh dan Adc Polresta
• Kabag Organisasi dan Kabag Hukum Pemko Banda Aceh
• BPKK Kota Banda Aceh
• Perwakilan RSUD Meuraxa
• Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
• Para camat se-Kota Banda Aceh
• Para kepala puskesmas dan kepala tata usaha puskesmas se-Kota Banda Aceh
• Para Keuchik dari 10 gampong lokus
• Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Meuraxa, Banda Raya, Jaya Baru, Kuta Alam, Lampulo, Lampaseh, Jeulingke, Kopelma, Ulee Kareng, dan Batoh
• Perwakilan lintas sektor dari berbagai mitra kerja kesehatan
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, para peserta aktif memberikan masukan dan menyampaikan tantangan yang kerap dihadapi dalam proses pelayanan kesehatan di lapangan, mulai dari integrasi data pasien, kesinambungan program lintas unit layanan, hingga perlunya peningkatan kapasitas SDM puskesmas dalam mendukung proses transformasi ini.
Kick Off ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pengelolaan kesehatan di Banda Aceh, menandai dimulainya era baru pelayanan kesehatan berbasis integrasi yang lebih fokus pada masyarakat dan bersifat menyeluruh.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Banda Aceh menunjukkan komitmennya sebagai daerah yang siap menjalankan reformasi layanan kesehatan yang inklusif dan berpihak pada masyarakat.