Dalam upaya menciptakan generasi yang sehat dan berdaya saing, peningkatan literasi kesehatan di lingkungan sekolah menjadi salah satu langkah strategis yang terus didorong oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga pendidik, dan sektor kesehatan. Literasi kesehatan tidak hanya mencakup pemahaman siswa terhadap isu-isu kesehatan dasar, tetapi juga kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat demi menjaga dan meningkatkan kualitas hidup.
Melalui berbagai program edukatif dan promosi kesehatan, sekolah diharapkan menjadi wadah yang aktif dalam menanamkan pengetahuan dan kebiasaan hidup sehat sejak dini. Materi kesehatan yang terintegrasi dalam kurikulum, penyuluhan berkala oleh tenaga kesehatan, serta pelibatan siswa dalam kegiatan seperti UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), menjadi wujud nyata dari komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, menyampaikan bahwa literasi kesehatan merupakan fondasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul. “Dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan kesehatan yang memadai, kita tengah mempersiapkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara fisik dan mental,” ujarnya.
Dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan agar upaya peningkatan literasi kesehatan ini dapat berjalan berkelanjutan dan merata di seluruh satuan pendidikan. Kolaborasi antara sekolah, puskesmas, komite sekolah, dan orang tua menjadi kunci keberhasilan program ini.
Melalui langkah ini, diharapkan terbentuk budaya hidup sehat di lingkungan sekolah yang kemudian terbawa hingga ke masyarakat luas. Peningkatan literasi kesehatan di sekolah bukan hanya sebuah program, melainkan investasi jangka panjang untuk mempersiapkan generasi masa depan yang sehat, produktif, dan berkualitas.