Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Gelar Validasi Data Sasaran dan Cakupan Penemuan Kasus Penyakit

Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan kegiatan Validasi Data Sasaran dan Cakupan Penemuan Kasus dalam rangka memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di Kota Banda Aceh. Kegiatan ini berlangsung di Ayani Hotel pada Selasa, 2 September 2025, dengan menghadirkan para pemangku kepentingan kesehatan di tingkat kota.

Kegiatan validasi data ini memiliki tujuan utama, yakni memastikan keakuratan data sasaran serta cakupan penemuan kasus, menyelaraskan laporan antara puskesmas, Dinas Kesehatan Kota, Dinas Kesehatan Provinsi hingga Kementerian Kesehatan RI, mengidentifikasi kesenjangan data yang tercatat dengan kondisi nyata di masyarakat, serta memperkuat perencanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit agar lebih tepat sasaran.

Adapun peserta kegiatan terdiri dari Kepala Puskesmas se-Kota Banda Aceh serta Penanggung Jawab Kluster 2, 3, dan 4 dari seluruh puskesmas. Kehadiran para peserta ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan sinergi dalam pengelolaan data kesehatan yang akurat dan terintegrasi.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, S.STP., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa validasi data merupakan fondasi penting dalam pembangunan kesehatan. “Data bukan hanya sekadar angka, tetapi gambaran nyata dari kondisi kesehatan masyarakat kita. Apabila data tidak akurat, maka kebijakan yang kita buat berpotensi tidak tepat sasaran. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini kita ingin memastikan bahwa data yang ada benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan,” ungkap Wahyudi.

Lebih lanjut, Wahyudi menekankan bahwa penyelarasan data antara puskesmas, dinas kesehatan kota, provinsi, hingga tingkat nasional sangat penting agar laporan yang dihasilkan dapat seragam, terpercaya, dan mendukung pengambilan kebijakan yang berbasis bukti. Ia juga mendorong seluruh peserta untuk berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pencatatan dan pelaporan di masing-masing unit kerja, sehingga program-program kesehatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan tepat guna.

“Dengan adanya validasi data ini, kita berharap kesenjangan antara data yang tercatat dan kondisi riil di masyarakat dapat diminimalisir. Pada akhirnya, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di Kota Banda Aceh bisa berjalan lebih maksimal dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan ini yaitu Open Misbah, S.ST., MPS dari Bappeda, Dr. Iman Murahman, MKM., Sp.KKLP dari Dinas Kesehatan Aceh, serta Alfiana, SKM., MKM dari Dinas Kesehatan Aceh. Ketiga narasumber memaparkan materi terkait pentingnya pengelolaan data kesehatan yang valid, strategi penguatan sistem pencatatan dan pelaporan, hingga solusi untuk menutup kesenjangan data di lapangan.

Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berharap dapat memperkuat kapasitas puskesmas dalam pengelolaan data kesehatan, membangun kesepahaman bersama antar level layanan kesehatan, serta menjadikan data sebagai dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan program yang lebih tepat sasaran. Dengan demikian, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dapat semakin optimal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Banda Aceh.