Dinkes Kota Banda Aceh Lakukan Sosialisasi Studi EHRA Bagi Tim Pokja PKP Kota Banda Aceh

Banda Aceh – Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) untuk Tim Pokja PKP (Pokja Penanggulangan Kemiskinan dan Penanggulangan Kelaparan) Kota Banda Aceh. Kegiatan tersebut digelar di ruang Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banda Aceh pada tanggal 21 Februari 2024.

Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk memperkenalkan serta meningkatkan pemahaman tentang studi EHRA kepada Tim Pokja PKP Kota Banda Aceh. Diharapkan melalui kegiatan ini, akan terbentuk penentuan strata gampong yang lebih efektif dalam mengelola risiko kesehatan lingkungan.

Acara tersebut dihadiri oleh 21 peserta, yang terdiri dari perwakilan dari berbagai instansi terkait, antara lain perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Yayasan Aceh Hijau, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banda Aceh, fasilitator SSK, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banda Aceh, Bappeda, serta Tim Pokja PKP dan pihak-pihak terkait lainnya.

Syukriah, SKM.,MKM selaku Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan (EHRA) adalah suatu kajian partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota yang bertujuan untuk memahami kondisi sanitasi, higienitas, dan perilaku masyarakat di tingkat rumah tangga. Hasil dari studi ini akan menjadi dasar dalam menyusun dan memperbarui Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SKK), serta sebagai bahan review kebijakan dan advokasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Studi EHRA akan dilakukan secara penuh oleh Pokja Kabupaten/Kota dengan Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab pelaksana. Data-data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis oleh Dinas Kesehatan bersama-sama dengan Sanitarian dan dibantu oleh Pokja Kabupaten/Kota. Tujuan dari studi ini adalah agar Pemerintah Kabupaten/Kota dapat melakukan evaluasi ulang setiap 4 tahun sekali, serta dapat dimanfaatkan untuk penentuan kebijakan seperti RPJMD, RKPD, RPJM Desa, RKP Desa, dan lain sebagainya. Selain itu, biaya pelaksanaan studi ini akan disusun seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitas informasi yang diperoleh.

Diharapkan bahwa melalui sosialisasi ini, semua pihak terkait dapat terlibat secara aktif dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan di Kota Banda Aceh.”tutup Syukriah”.