PemKo Banda Aceh Sambut Kedatangan Tim Kemenkes RI Dalam Rangka Monev Pelaksanaan Intervensi Spesifik Penurunan Stunting

Banda Aceh – Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Wahyudi, S.STP., M.Si, memimpin pertemuan monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan intervensi spesifik penurunan stunting di Kota Banda Aceh. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota Banda Aceh pada Rabu (15/5/2024).

turut hadir para pejabat penting dan melibatkan lintas sektor, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman, SKM., M.Kes., Kepala Bappeda Kota Banda Aceh, Kepala DP3AP2KB Kota Banda Aceh, Kepala DPMG Kota Banda Aceh, Kepala Disdik Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Kemenag Kota Banda Aceh, Kepala Diskominfo Kota Banda Aceh, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Kabid Kesmas Dinkes Kota Banda Aceh, Penanggung Jawab Gizi Dinkes Kota Banda Aceh, Penanggung Jawab Ibu Hamil Dinkes Kota Banda Aceh, Penanggung Jawab Anak Dinkes Kota Banda Aceh, Penanggung Jawab Pendidikan Dasar Dinkes Kota Banda Aceh, Penanggung Jawab Imunisasi Dinkes Kota Banda Aceh, serta Satgas Stunting Kota Banda Aceh.

Sekda Kota Banda Aceh, Wahyudi, S.STP., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Tim Kemenkes RI dan menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya penurunan stunting di Kota Banda Aceh. Beliau menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh untuk mendukung berbagai program intervensi yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Wahyudi juga mengajak semua pihak terkait untuk bekerja lebih keras dalam mencapai target penurunan stunting yang telah ditetapkan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes., memaparkan capaian intervensi spesifik penurunan stunting pada tahun 2023 serta capaian intervensi spesifik triwulan I tahun 2024. Lukman menjelaskan bahwa pada tahun 2023, berbagai program intervensi telah berhasil dilaksanakan dengan baik, menghasilkan penurunan signifikan dalam angka stunting di Kota Banda Aceh. Capaian ini mencerminkan upaya keras dan kolaborasi yang efektif antara pemerintah kota, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

Memasuki triwulan I tahun 2024, capaian intervensi spesifik terus menunjukkan hasil yang positif. Lukman menyoroti peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak, serta implementasi program gizi yang lebih intensif sebagai faktor kunci dalam keberhasilan ini. “Kami berkomitmen untuk terus memperkuat program-program yang sudah berjalan dan berinovasi dalam metode intervensi untuk memastikan setiap anak di Banda Aceh tumbuh dengan sehat dan bebas dari stunting,” ujar Lukman.

Berikut Capaian Intervensi Spesifik Stunting Tahun 2023: Rematri yang mendapat skrining anemia: 48%, Rematri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD): 64%, Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 6 kali: 69%, Ibu hamil yang mengonsumsi TTD selama kehamilan: 92%, Ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang mendapat tambahan asupan gizi: 90%, Pemantauan pertumbuhan balita: 83,1%, Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif: 71%, Anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI): 70%, Balita gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi: 80%, Balita gizi buruk yang mendapat pelayanan tatalaksana gizi buruk: 90%, Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap: 37,5%, Desa yang bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS): 100%

Selanjutnya, Capaian Intervensi Spesifik Triwulan I Tahun 2024 : Rematri yang mendapat skrining anemia: 0% (Kegiatan direncanakan pada bulan Agustus 2024), Rematri yang mengonsumsi TTD: 55,3%, Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 6 kali: 11,2%, Ibu hamil yang mengonsumsi TTD selama kehamilan: 22,5%, Ibu hamil dengan KEK yang mendapat tambahan asupan gizi: 100%, Pemantauan pertumbuhan balita: 85,7%, Bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif: 60,3%, Anak usia 6-23 bulan yang mendapat MP-ASI: 65%, Balita gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi: 10%, Balita gizi buruk yang mendapat pelayanan tatalaksana gizi buruk: 100%, Balita yang memperoleh imunisasi dasar lengkap: 6%, Desa yang bebas dari BABS: 100%

Pada akhir sesi pertemuan Monev Pelaksanaan Intervensi Spesifik Penurunan Stunting di Kota Banda Aceh, Sekda Kota Banda Aceh Wahyudi, S.STP.,M.Si dan Kadinkes Kota Banda Aceh, Lukman, SKM., M.Kes, menyampaikan harapan mereka : “Kami berharap di triwulan selanjutnya, capaian intervensi spesifik yang telah kami rencanakan dapat terealisasi dengan optimal, sehingga mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan”ujar wahyudi”.

Lukman menambahkan, “Kami optimis bahwa dengan upaya bersama dan pengawasan yang ketat, kita dapat merealisasikan semua program yang telah direncanakan. Semoga intervensi spesifik yang dilakukan mampu memberikan dampak nyata dalam menurunkan angka stunting di Kota Banda Aceh.”tutup lukman”.