Banda Aceh – Guna mendukung Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA), Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman, SKM.,M.Kes beserta Jajarannya Mengikuti Acara Pencanangan Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) serta Evaluasi Dana Desa di Aula Lt. 4 Gedung A Mawardi Nurdin Balai Kota Banda Aceh, Selasa (30/8).
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dr. H. Taqwallah, M.Kes selaku Kepala Satgas Penanganan Stunting Aceh pada Acara Pencanangan Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) menerangkan bahwa program GISA ini merupakan upaya Konkrit dari Pemerintah Aceh untuk meningkatkan capaian imunisasi anak sekaligus sebuah upaya untuk menurunkan angka kasus prevelensi stunting di Aceh, yang bertujuan untuk menciptakan generasi Aceh yang lebih baik serta siap menjadi penerus masa depan menuju generasi emas tahun 2045.
Merujuk pada data hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Aceh merupakan salah satu daerah dengan kasus stunting tertinggi di Indonesia. Sebagaimana diketahui, stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak mencukupi terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Taqwallah juga menyampaikan, stunting sebenarnya sangat multisektoral, tidak hanya sektor kesehatan, supporting dari yang lain seperti air bersih dan infrastruktur juga memainkan peranan yang sangat penting dalam pencegahan stunting, oleh karena itu setiap SKPD harus berpartisipasi dan terjun langsung ke titik-titik yang telah ditentukan.
foto bersama
Pada acara Pencanangan Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA) ini turut hadir Bapak Asisten 1, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Kepala BKKBN, Kepala DPMG, Kepala DP3AP2KB, Seluruh Keuchik, Kepala Puskesmas, Bidan Desa dalam Wilayah Kerja Kota Banda Aceh serta Orang Tua Asuh Gerakan Imunisasi dan Stunting Aceh (GISA). Kegiatan Pencanangan GISA ini ditutup dengan penyerahan panduan GISA kepada SKPD agar implementasi GISA secara kolaboratif dari hulu ke hilir dapat menghasilkan penurunan angka stunting di seluruh Aceh.