Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Universitas Syiah Kuala rencananya akan menggelar tes swab bagi 1300 masyarakatnya guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memasuki era New Normal. Tes swab massal ini akan dilakukan secara acak dan menyasar 0,5 persen dari total penduduk Kota Banda Aceh.
“Untuk memasuki era New Normal ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu daerah, dua syarat lainnya kita sudah memenuhi, yakni kesiapan fasilitas medis dan tingkat penyebaran yang rendah,” ujar Aminullah
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan kegiatan tes swab ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengurangi dan meminimalisir serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal ini disampaikan saat melaunching kegiatan pemeriksaan swab massal Kota Banda Aceh Kamis (04/06/20) bertempat di posko Covid-19 Kota Banda Aceh.
Wali kota turut menginformasikan update kasus Covid-19 di Banda Aceh. “Total ada tiga kasus tapi sekarang nihil karena ketiganya sudah sembuh. PDP kita juga nihil, sementara ODP tersisa 58 orang. Alhamdulillah hingga kini belum ada transmisi lokal di Banda Aceh,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh, dr. Media Yulizar, MPH menjelaskan kondisi pasien positif Covid-19. Hingga Jumat kemarin, 7 orang keluarga pasien positif di Banda Aceh berinisial I (38) sudah diperiksa swab.
“Semua hasilnya negatif,” jelasnya.
Kata dr. Media, Pemerintah Kota Banda Aceh juga sudah melakukan rapid test sebanyak 2.700 orang yang dilakukan di setiap puskesmas secara massal. Saat itu ada ditemukan 2 orang reaktif dari rapid test, namun hasil swab menunjukkan negatif.
“Rapid test kita sudah banyak, yang belum memenuhi syarat (untuk new normal) adalah swab. Karena yang jadi syarat untuk new normal adalah uji swab, karena lebih akurat,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan laboratorium PCR Unsyiah dapat melakukan pemeriksaan sampel swab sebanyak 384 spesimen per hari. Hasil tes diketahui dalam lima jam.”Hasilnya lima jam sudah dapat hasil. Kita ada dua mesin, satu mesin 96 spesimen,” jelas Samsul.
Adapun pemeriksaan ini berlangsung mulai hari ini selama sepekan ke depan. Metode pemeriksaan dilaksanakan secara acak, berbagai elemen masyarakat kita ambil tidak hanya terfokus pada satu titik,” ungkapnya.
Hari pertama pemeriksaan, petugas mengambil sebanyak 25 sampel swab diikuti oleh beberapa ASN yang berlangsung di posko COVID-19 Kota Banda Aceh. Selanjutnya, lokasi pengambilan swab akan berlangsung di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah Kota Banda Aceh. Sementara untuk pemeriksaan spesimen dilaksanakan di Laboratorium Fakultas kedokteran Unsyiah.