Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Lomba Balita Sehat (LBS) tingkat Kota Banda Aceh yang diikuti oleh 21 balita yang berasal dari beberapa gampong hasil seleksi dari tingkat kecamatan, acara berlangsung di Aula Dinkes Kota Banda Aceh, Kamis (5/11/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman, SKM, M.Kes melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Darwis, SKM, M. Kes, saat membuka acara perlombaan balita sehat mengatakan, Kegiatan ini digelar sebagai wujud dari proses akhir pembinaan dan penyuluhan kesehatan kepada setiap keluarga yang memiliki bayi di bawah umur lima tahun yang selama ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan melalui Bidan Gampong dan Puskesmas.
Sesuai kebijakan kesehatan nasional tentang upaya mencegah stunting (anak kerdil) dan visi Wali Kota Banda Aceh yang ingin menciptakan generasi sehat dan kuat, upaya pembinaan keluarga yang memiliki balita telah dilakukan oleh Dinkes Kota melalui para bidan, puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya secara simultan dan berkelanjutan.
Hal ini dilakukan agar setiap balita tetap terpantau status kesehatannya dan sedini mungkin dapat mencegah terjadinya stunting.
Kegiatan LBS ini, diadakan dengan mengambil momen memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 56 yang akan jatuh pada Kamis, 12 November 2020.
Tahapan LBS ini dilaksanakan secara berjenjang yaitu penyeleksian dilakukan tingkat Gampong dan tingkat kecamatan. Sedangkan pada tingkat Kota Banda Aceh dilakukan dengan materi spesifik yaitu melihat dan menilai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan secara klinis.
Dewan juri terdiri dari dokter, ahli gizi dan petugas pemantau Stimulans Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Anak.
“Insya Allah pada saat peringatan Hari Kesehatan Nasional, nantinya kita akan mengumumkan pemenang dari perlombaan bayi sehat ini,” ungkap Darwis.
Ia juga menambahkan, kegiatan ini sendiri digelar dalam upaya meningkatkan motivasi ibu untuk selalu melakukan pemantauan tumbuh kembang balita ke Posyandu.
“Kita selalu menghimbau untuk para ibu-ibu agar selalu memantau tumbuh kembang balitanya ke Posyandu, sehingga dengan cara begitu kita bisa menekan angka stunting yang terjadi di Kota Banda Aceh,” tambahnya.
Masalah stunting ini merupakan suatu permasalahan kesehatan balita yang dapat mengancam kehidupan perekonomian negara, karena dengan meningkatnya angka stunting maka kemampuan SDM negara juga akan semakin rendah.
“Sekali lagi saya berharap dengan terselengaranya kegiatan ini, akan menambah motivasi dan semangat para ibu dan keluarga dalam menjaga kesehatan balitanya. Dengan demikian, pada gilirannya nanti, angka stunting di Kota Banda Aceh akan terus menurun, sehingga balita sehat ibu senang,” harapnya.