Dalam rangka menyukseskan bulan penimbangan dan pembagian vitamin A, Dinkes Kota Banda Aceh menggelar pertemuan persiapan pada Senin (25/1).
Kegiatan yang dihadiri 11 tenaga pelaksana gizi (TPG) dan 11 bidan koordinator Puskesmas ini dibuka langsung oleh Kadinkes Kota Lukman, SKM., M.Kes.
TPG dan bidan koordinator Puskesmas mengeluhkan menurunnya partisipasi masyarakat untuk datang ke posyandu dimasa pandemi Covid-19, ditambah kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya ibu balita tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita di posyandu.
Para TPG dan bidan koordinator Puskesmas juga berharap agar kader yang sudah terlatih pengukuran/antropometri tidak dilakukan pergantian. Kondisi ini berkaitan dengan keakuratan data penimbangan yang didapatkan untuk menentukan status gizi balita.
Ketepatan pengukuran dan penilaian status gizi merupakan hal yang perlu dievaluasi, karena hasil pengukuran tersebut akan menentukan langkah intervensi yang akan dilakukan.
Kasi Kesga & Gizi Dinkes Kota Banda Aceh Siti Fatimah, S.TP., mengungkapkan ada 6 rekomendasi yang dihasilkan dari pertemuan persiapan pelaksanaan bulan penimbangan & pemberian vitamin A yang akan dilaksanakan pada bulan Februari tersebut, diantaranya :
- Semua balita dapat discreening;
- Balita gizi buruk berjumlah 0;
- Akan dilakukannya peningkatan kompetensi/pengetahuan bagi kader posyandu;
- Berkoordinasi dengan para keuchik dalam perencanaan pengadaan alat – alat antropometri yang sesuai standar;
- Bidan koordinator diharapkan dapat membuat jadwal rutin untuk kegiatan kelas ibu balita dan kelas ibu hamil; dan
- Akan dilakukan pelatihan online bagi kader dan bidan desa.