Dinkes Kota Banda Aceh Gelar Rembuk Stunting untuk Wujudkan Generasi Cerdas, Sehat, Bebas Stunting Dan Wasting

Banda Aceh – Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melalui seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi menggelar kegiatan “Rembuk Stunting dan Komitmen Bersama Dalam Percepatan Penurunan Stunting” bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk mewujudkan Generasi Cerdas, Sehat, Bebas Stunting dan Wasting, bertempat di Hotel Kryad Muraya,  Jum’at ( 18 /1 1 ).

Acara Yang dibuka langsung oleh Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq, SE, M.Si, turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan Keistimewaan dan Kesra Setdako Banda Aceh, Perwakilan TPPS Provinsi Aceh, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh beserta jajarannya, Dinas Pendidikan, DP3AP2KB, Bappeda, Dinas Pangan, PUPR dan DPMG. Ketua TPPS Kota Banda Aceh, Ketua TP PKK, Ketua OPD Terkait, Kepala Puskesmas, Para Camat dan Organisasi Profesi.

Bakri Siddiq dalam sambutannya menyambut baik kegiatan rembuk stunting dan berharap semoga dapat menghasilkan komitmen bersama dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Banda Aceh, meskipun angka stunting di Kota Banda Aceh saat ini presentasenya (7,4 persen) lebih baik dari angka Nasional dan Provinsi, namun ia tetap meminta semua pihak untuk tidak cepat puas. “Jangan cepat berpuas diri meski angka stunting kita hari ini lebih baik dari Nasional dan Provinsi” Kita tetap harus kerja keras, dan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Banda Aceh, ada dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan menurut orang nomor 1 di Kota Banda Aceh ini, yakni komitmen pentahelix dalam kerjasama dan bermitra, serta adanya peran keluarga.Peran keluarga sangat penting dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan,

Selain itu, Bakri juga menginstruksikan kepada para Camat untuk memfasilitasi dan mengkoordinir desa dibawahnya. Pastikan kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting dapat dikelola dengan dana transfer desa melalui lima paket layanan pokok. Layanan tersebut yakni kesehatan ibu dan anak (KIA), konseling gizi terpadu, perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih serta layanan pendidikan anak usia dini.

Tak hanya itu, Bakri berharap adanya partisipasi masyarakat yang lebih aktif serta dinas terkait agar tidak berhenti melakukan sosialisasi, terutama bagi warga yang memiliki balita agar mereka rutin melakukan timbang berat badan anak. Masing-masing pemangku kepentingan dapat mengambil kerjasama untuk melakukan percepatan penurunan penyakit yang sering disebut gagal tumbuh itu.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Lukman SKM.,M.Kes, mengatakan untuk menindaklanjuti Arahan Pj Wali Kota, pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya pencegahan, termasuk sosialisasi timbang berat badan bagi balita, karena memantau kondisi berat badan anak oleh orang tua merupakan salah satu kunci agar tumbuh kembang si kecil normal dan terhindar dari resiko stunting, maka dalam hal ini orang tua wajib membawa buah hati mereka ke pusat layanan kesehatan agar berat badan anak dapat ditimbang secara teratur. Jadi di sini butuh peran dari para orang tua juga,” kata Lukman.

Selanjutnya, Kegiatan Rembuk Stunting ini diakhiri dengan komitmen penandatanganan komitmen bersama Kota Banda Aceh siap mewujudkan generasi cerdas, sehat, bebas stunting dan wasting tahun 2022 yang diawali oleh tandatangan Pj Wali Kota bersama istri dan para stakeholder lainnya.