Banda Aceh – Dinkes Kota Banda Aceh melalui seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat menggelar pertemuan koordinasi teknis sosialisasi pelaksanaan bulan penimbangan balita yang akan dilaksanakan pada Agustus, Senin (03/08/2021).
Bulan Penimbangan Balita (BPB) adalah kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuruan panjang atau tinggi badan pada balita usia 0-59 bulan yang dilakukan di Posyandu secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.
Turut hadir pada pertemuan tersebut Kadinkes Kota Banda Aceh Lukman, SKM., M.Kes, Kabid Kesmas Saifuddin Malik, SKM, Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Syukriah, SKM., MKM, Kasi Kesga dan Gizi Siti Fatimah, S.TP, dan tenaga promosi kesehatan dari 11 puskesmas yang ada di Kota Banda Aceh.
Kadinkes Lukman, SKM., M.Kes dalam sambutannya mengharapkan adanya kerjasama dari berbagai pihak agar kedepannya tidak ada lagi kasus stunting di Kota Banda Aceh.
“Kondisi pandemi Covid-19 yang kita alami saat ini jangan sampai membatasi kita dalam melaksanakan program dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat terutama pencegahan stunting”, ungkapnya.
Tenaga promosi kesehatan Puskesmas sebagai advokator diharapkan dapat mensosialisasikan bulan pekan timbang dan mengajak ibu dan balita untuk datang ke Posyandu guna dilakukan penimbangan dan pengukuran berat badan.
Hasil pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan balita selanjutnya dilakukan input data untuk dimasukkan dalam aplikasi eletronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) sehingga segera dapat diketahui bila ada balita yang bermasalah dengan status gizinya.
Kategori status gizi yang bermasalah yang segera dapat diketahui setelah data di input adalah status gizi balita gizi kurang (underweight), balita kurus (wasting) dan balita pendek (stunting), bila sudah diketahui maka segera dapat dilakukan intervensi sesuai dengan permasalahannya.
Pada bulan penimbangan balita Agustus ini juga dilakukan pemberian kapsul vitamin A kepada balita. Manfaat pemberian kapsul vitamin A adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh (tidak mudah terkena penyakit infeksi) dan untuk kesehatan mata (mencegah rabun senja), sehingga secara umum dapat mendukung dalam penurunan risiko kesakitan dan kematian pada balita.