Dinkes Kota Banda Aceh Lakukan Giat Orientasi Pengenalan Gangguan Dalam Masa Tumbuh Kembang Anak

Banda Aceh-Sebagai upaya melaksanakan pembangunan manusia yang seutuhnya, Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi di bawah Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh melaksanakan kegiatan “Orientasi pengenalan gangguan dalam masa tumbuh kembang anak sedini mungkin bagi tenaga kesehatan yang akan dilaksanakan selam tiga hari, terhitung mulai 28 S/d 30 November” Kegiatan ini dilaksanakan di ruang Aula Ibnu Sina, Senin (28/11).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh Bapak Lukman, S.KM, M.Kes., didampingi Kabid Kesehatan Masyarakat Syukriah, SKM., MKM dan Kasi Kesehatan Keluarga Lailia Juniarti, SKM dan juga turut dihadiri oleh 33 orang peserta dari 11 Puskesmas, diantaranya 11 orang Dokter, 11 orang Penjab Anak, dan 11 orang Bidan Desa.

Lukman, SKM., M.Kes dalam sambutannya menerangkan bahwasannya Kegiatan orientasi  pengenalan gangguan dalam masa tumbuh kembang anak pada hari ini tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di puskesmas dalam melaksanakan kegiatan program kesehatan Balita dan usia anak pra sekolah guna mencapai target indikator yang telah ditetapkan oleh kementerian kesehatan RI yaitu “Balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya” melalui amanat Permenkes No 66 tahun 2014 sehingga dari kegiatan ini akan lahir bagaimana gambaran prevalensi stunting dan prevalensi Wasting Balita dan usia anak pra sekolah, kemudian dari kegiatan ini pula diharapkan akan membantu menurunkan AKI dan AKB sehingga dapat mewujudkan kesehatan masyarakat yang mandiri dan madani.

Selanjutnya, terkait dengan gangguan dalam masa tumbuh kembang anak menurut Word Health Organization (WHO), masalah tumbuh kembang anak ini merupakan masalah yang perlu diketahui atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa usia 18 tahun, dimana Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini.

Stimulasi menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak (SDIDTK) merupakan suatu metode untuk merangsang kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, lndikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan gizi anak, tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian anak akan dapat berkembang secara optimal.